Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Belajar Fisika Peserta Didik SMA Negeri 3 Kota Ternate
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kota Ternate Tahun ajaran 2022/2023. Metode penemuan terbimbing adalah sebuah metode dimana peserta didik menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga peserta didik akan berpikir sendiri untuk menemukan konsep yang diinginkan dalam memecahkan masalah yang dihadapi dan guru akan membimbing dalam memecahkannya. Dalam pelaksanaannya guru memperkenankan peserta didik untuk berpikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum yang diinginkan dan hasil yang diperoleh akan bertahan lama dalam ingatan dan tidak akan mudah untuk dilupakan oleh peserta didik dengan bimbingan dan petunjuk dari guru. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan eksperimen quasi dengan posttest-only control group design, yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan proses sains antara peserta didik yang diajar menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing dengan yang diajar menggunakan metode konvensional pada SMA Negeri 3 Kota Ternate Tahun Ajaran 2022/2023. Data hasil penelitian diolah secara deskriptif dan inferensial untuk menggambarkan keterampilan proses sains peserta didik. Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa skor rata-rata keterampilan proses sains peserta didik yang diajar menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing sebesar 19,2 dari skor ideal 24 dan standar deviasi 2,65. Sedangkan skor rata-rata keterampilan proses sains peserta didik yang diajar menggunakan metode konvensional 16,89 dari skor ideal 22 dan standar deviasi 3,05. Analisis inferensial menggunakan uji-t dua pihak dengan taraf signifikan α = 0,05 dengan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan proses yang diajar menggunakan menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing dengan yang diajar menggunakan metode konvensional pada peserta didik kelas X SMA Negeri 3 Kota Ternate Tahun Ajaran 2022/2023.
Downloads
References
Akinbobola & Afolabi. 2010. Costructivist Practices Through Guided Discovery Approach: The Effect On Student Cognitive Achievement in Nigerian Senior Secondery School Physics. Eurasional Journal Physics and Chemistry Education. Volume 2. No.1 : 16-25.
Ali, Nugraha. 2008. Pengembangang Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Bandung: JILSI Foundasion.
Ali, Siddin & Khaeruddin. 2012. Evaluasi pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Ango, L Mary.2002.Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use The Teaching of Science Education in The Nigerian Context. University of Jos, Platean State, Nigeria. Interbational Journal of Educology. Volume 16. No.1
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Daryanto dan Tutik, Rachmawati. 2015. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik. Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Dimyati. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hadiningsi, Eko Rahayu. 2009. Keefektifan Metode Penemuan Terbimbing dan Metode Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun Ajaran 2008/2009. Tesis. Tidak Diterbitkan, Surakarta: PPs Universitas Sebelas
Maret. Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, O. 2011. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Ilmi, Ana, Indrowati, M dan Probosari, MM. 2012. Pengaruh Penerapan |Metode Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi Volime 4 Nomor 4. Diakses (11 Mei 2022)
John, W. Santrock. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group Joyce Bruce
Marsha Weil. 2000. Model of Teaching. New Jesrey : Prentice Hall International Inc.
Mulyani Sumantri & Johar Perana.2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana
Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan . Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nana Sudjana. 1996. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nisa (2010). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Penemuan Terbimbing Dengan Mengintegrasikan Keterampilan Proses sains Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Kamal. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika JIPF, vol 03, N0. 01, 2014. Nurilas. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. (Online). Dalam https://www.google.co.id/search?q=faktor+yang+mempengaruhi+motivasi+ belajar+siswa+menurut+pendapat+Nurilas+(2004). Diakses (11 Mei 2022).
Qomariyah, Nur. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP Kelas VII. Jurnal Pendidikan Sains e-Pensa, vol 02, No. 01
Reiser, B.J. (2004). Scaffolding Complex Learning: The Mecanisms of Structuring and Problemmatizing Student Work. Journal of The Learning Sciences,13,273-304. Diakses (16 Mei 2022).
Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
Ruseffendi, E.T. 1994. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang NonEksakta Lainnya: IKIP Semarang Press.
Ruslan. 2009. Validitas Isi. Makassar: Buletin LPMP Sulawesi Selatan Pa’biritta Media Informasi dan Komunikasi Pendidikan.
Sahabuddin. 1999. Mengajar dan Belajar. Makassar : UNM
Salam Sofyan, Bangkona Deri. 2012. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Samatowa Usman, 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta; Indeks. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Sanjaya. Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sardiman, A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sardiman, A. M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Siadari. 2001. Teori Metode Pembelajaran, (Diakses): eprints.uny.ac.id/7544/1/P%20%2022.pdf
Siregar, Sofyan. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kualitatif. Bumi Aksara: Jakarta.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Syaodih, Nana. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: RemajaRosdakarya.
Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Tawil. Muhammad. 2014. Model Pembelajaran Sains Berbasis Portofolio Disertai dengan Asesmen. Makassar: UNM
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Butir 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Armas Duta Raya
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Alfabeta
Uno, Hamzah B. 2010. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, Hamzah B. 2016. Teori motivasi dan pengukurannya analisis dibidangpendidikan. Jakarta. PT. BumiAksara.
Uzer Usman. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Winataputra. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wena M. 2012. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : BumiAksara.
Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Zulfiani. dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta